id
  • Български
  • الع َر َب ِية.
  • Bahasa Melayu
  • Português
  • עברית
  • Polski
  • Română
  • Svenska
  • Русский
  • Français
  • Deutsch
  • Español
  • Türkçe
  • Suomi
  • English
  • Bahasa Indonesia
  • Nederlands
  • Slovenščina
  • Slovenčina
  • Српски
  • Norsk
  • 汉语
  • ภาษาไทย
  • 한국어
  • 日本語
  • Italiano
  • Dansk
  • ह िन ्द ी
  • Ελληνικά
  • Čeština
  • Magyar
0%
Terima kasih

Setelah pertengkaran yang memanas, aku bergabung dengan mantan pasanganku untuk mandi air panas.Meskipun tegang, kami menikmati jari-jari sensual, mengeksplorasi tubuh satu sama lain sampai gairah kami bersama mencapai puncaknya.

Setelah seharian bekerja dan melelahkan, aku kembali ke rumah untuk mencari mantan pacarku yang menungguku.Pemandangan dia dengan lingerie-nya, di bawah semprotan shower yang hangat, sungguh tak tertahankan.Tubuhnya yang mulus dan dicukur berkilat di bawah sinar lampu kamar mandi yang redup, tato-tatonya menonjol kontras sekali.Aku tak kuasa untuk tidak bergabung dengannya di kamar mandi, tubuh kami berpagutan dalam dekapan yang panas.Kemesraan saat itu sangat luar biasa, dan aku mendapati diriku menjelajahi lekuk tubuhnya yang lembut dan mengundang dengan tanganku.Sensasi kulitnya terhadap kulitku menggigil menyusuri tulang belakangku, menyulutkan hasrat yang membara dalam diriku.Tubuh kami bergerak berbarengan dalam tubuh kami, menjadi semakin bergairah penuh kenikmatan. Pemandangan dirinya yang telanjang dan rentan, adalah pemandangan yang patut dilihat, kakinya yang halus menekan anggota tubuhku yang mengeras.Ekstasi saat itu terasa nyata, tubuh kami menggeliat-geliat di tengah pergolakan gairah. Ingatan akan sesi mandi intim itu berlama-lama, bukti gairah mentah tanpa filter yang pernah ada di antara kami.

Loading comments