id
  • Русский
  • English
  • Nederlands
  • Slovenščina
  • Slovenčina
  • Српски
  • Norsk
  • 汉语
  • ภาษาไทย
  • 한국어
  • 日本語
  • Suomi
  • Dansk
  • ह िन ्द ी
  • Ελληνικά
  • Čeština
  • Magyar
  • Български
  • الع َر َب ِية.
  • Bahasa Melayu
  • Português
  • עברית
  • Polski
  • Română
  • Svenska
  • Bahasa Indonesia
  • Français
  • Deutsch
  • Español
  • Türkçe
  • Italiano
0%
Terima kasih

Sepulang sekolah, ayah tiriku, seorang instruktur binaraga, memergokiku di kelas, tangannya yang kokoh menjelajahi lekuk tubuhku.Rayuan dan perjumpaannya secara seksual membuatku terengah-engah, sentuhannya yang tegas namun lembut menyulut hasrat yang membara.

Setelah seharian pelajaran, aku sangat ingin kembali ke rumah dan berbagi pengalaman dengan ayah tiriku.Saat aku berjalan masuk ke dalam rumah, dia mendekatiku dengan senyum menggoda dan sedikit hasrat di matanya.Aku tidak bisa menolak pesonanya dan segera mendapati diriku menyerah pada rayuannya.Kami mundur ke ruang kelas, di mana dia mulai menjelajahi setiap inci tubuhku, dengan fokus pada pantatku yang bulat dan lezat.Tangannya yang kuat dan hitam membelai lekuk tubuhku saat dia membisikkan janji-janji kotor ke telingaku.Ketika ketegangan semakin memuncak, dengan antusias aku menyambut hasratnya yang berdenyut, merasakan batang tebal Kolombianya menembusku.Pemandangannya yang berotot, hanya memenuhi hasratku yang tak terbendung pada tubuhku.Tanganku terus bergairah hingga aku melanjutkan intensitas pernafasan kami dari deru nafas kami yang masih belum pernah terjadi sebelumnya.

Loading comments